Hi, guest ! welcome to Campursari. | About Us | Contact | Register | Sign In

Kamis, 29 Mei 2008

Akibat Bertambahnya Jumlah Parpol

Retaknya kesatuan bangsa tentu saja kian membangun keprihatinan dan kurangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah selaku pengambil kebijakan. Sekaligus menjadi penentu eratnya persatuan rakyat Indonesia.
Betapa tidak, pisahnya Timor Timur, serta semangat rakyat daerah lain untuk membentuk negara sendiri, seperti perjuangan tokoh NAD dan Papua untuk merdeka, mau mendirikan negara sendiri menjadi gambaran gejolak perpecahan kian menguat ditubuh bangsa.
Disisi lain, indikasi perpecahan tersebut juga akibat dari makin banyaknya daftar partai politik yang terbentuk. Kian menampakkan warna keinginan dan perbedaan dikalangan masyarakat.
Belum lagi praktek ilegal para oknum Caleg yang suka memanfaatkan kesempatan terhadap rakyat kecil sempat mencuat dalam pertemuan tersebut. Tindakan suap-menyuap (atau istilah = serangan fajar atau siaran langsung) untuk mewujdukan keinginan oknum-oknum tertentu dinilai membodohi dan mengajarkan ketidakcerdasan.
Belum lagi. ambisi perpolitikan yang juga cenderung berimbas pada tidak meratanya pembangunan ekonomi ditingkat masyarakat, juga dinilai akibat ulah pihak-pihak tertentu yang suka memanfaatkan kebijakan pembangunan hanya karena ingin mewujudkan ambisinya.
Beberapa akibat timbulnya perpecahan yang timbul dimasyarakat, diantaranya, pengaruh siklus akibat abad 70-an, bangsa Indonesia kian kehilangan pemimpin pemersatu, terjadinya silang komunikasi dikalangan pemimpin serta efek konsipirasi yang kian mengglobal.
Olehnya, kita selaku masyarakat sekiranya tidak terbawa arus efek perkembangan pembangunan untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai.
Share this article now on :